Mas Bro and Mba Sis..
ijinkanlah saya untuk berbagi dalam bentuk
tulisan ini mengenai ILMU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN. Yang mana ilmu ini merupakan
suatu ilmu bagaimana caranya kita bisa memahami karakter pribadi seseorang
dalam menyelami jiwa orang lain. Sebelumnya saya mohon maaf jika terdapat
kesalahan kata dalam penulisan ini. Baiklah mari sama-sama kita mulai
pembelajaran ILMU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN INI.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM...
Kenapa
Seseorang Mudah Tersinggung?
PSIKOLOGI adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku kejiwaan. Termasuk di antaranya rasa mudah tersinggung. Ada orang
yang sulit tersinggung, ada yang mudah tersinggung dan ada yang sangat mudah
tersinggung. Bagaimana pula cara mengatasinya?
Si A tiba-tiba saja tersinggung ketika
bersenggolan dengan orang lain ketika berjalan di sebuah mal. Si B tersinggung
ketika dikatakan dia itu orang bodoh. Si C tersinggung ketika merasa
dilecehkan. Si D tersinggung ketika pendapatnya tidak diterima orang lain.
Cukup banyak penyebab seseorang bisa
tersinggung. Namun secara umum penyebab tersinggung karena faktor harga diri.
Siapa saja akan merasa tersinggung manakala harga dirinya dipandang rendah oleh
orang lain. Ada orang yang punya harga diri terlalu tinggi sehingga dia sangat
mudah tersinggung. Ada yang harga dirinya sedang-sedang sehingga dia mudah
tersinggung. Ada yang harga dirinya biasa-biasa saja sehingga tingkat
ketersinggungannya biasa-biasa saja bahkan sering tidak ditunjukkan ke orang
lain.
Sebenarnya ketersinggungan seseorang bisa
dikurangi atau ditiadakan apabila seseorang mempunyai kedewasaan mental dan
berpikir. Semakin dewasa seseorang dan semakin kuat mental seseorang maka dia
bisa menahan rasa ketersinggungannya tanpa harus mengeluarkan emosi atau reaksi
yang berlebihan.
Kuncinya yaitu, pengendalian emosi. Orang
yang cerdas dan matang berpikir akan menghadapi sesuatu, termasuk kritik, caci
maki, cemooh atau penghinaan dengan akal pikiran yang jernih. Dia akan merespon
semuanya itu dengan penjelasan, argumentasi, verifikasi, klarifikasi dengan
alasan-alasan yang cukup kuat. Bahkan dia bersedia menerima keadaan sesuai
dengan fakta dan realita apa adanya.
Seseorang yang dikatakan bodoh, maka dia akan
mengatakan “Iya, memang saya bodoh. Doakan semoga saya bisa pandai”. Seseorang
dikatakan sebagai banci akan menjawab “Iya, memang saya kebanci-bancian. Tetapi
saya bersyukur kepada Tuhan karena saya telah diberi kesempatan menikmati hidup
di dunia. Saya seperti ini karena kehendak Tuhan”. Seorang yang dikritik tidak
becus mengelola sebuah perusahaan sehingga bangkrut akan mengatakan “ Iya, saya
memang bagkrut. Namun pengalaman adalah guru yang baik.”
Jadi, untuk tidak mudah tersinggung kucinya
adalah berlatih mengendalikan emosi dan tuangkan atau wujudkan emosi Anda
dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang bersifat memberikan pengertian
kepada orang yang menyinggung perasaan Anda. Toh, semua persoalan bisa
diselesaikan secara baik, bukan menggunakan emosi tetapi menggunakan akal
pikiran yang sehat. Kalau tidak bisa diselesaikan sekarang, ya selesaikan besok
atau lusa.
Memahami
Beberapa Reaksi Kebencian
DENGAN menggunakan analisa bahasa tubuh (body
language analysis), sesungguhnya kita bisa membaca rasa kebencian atau
ketidaksukaan orang terhadap kita. Reaksinya bisa diam, berupa ucapan, tulisan
atau tindakan.
REAKSI
DIAM
Sering kami menemukan yang saling tidak suka,
kemudian saling diam dan tak bertegur sapa. Bisa satu hari, seminggu, sebulan,
setahun dan bahkan bertahun-tahun. Rasa benci yang terlalu lama disebut dengan
dendam. Rasa tidak suka atau benci memang awal dari perjalanan sebuah dendam
dan akan berakhir menadi dendam kesumat yang abadi.
Sebenarnya, dari kacamata psikologi,
orang-orang macam ini belum memiliki kematangan berpikir dan kematangan
kejiwaan. Sikap yang langsung menutup diri justru tidak menyelesaikan
persoalan, baik jangka pendek atau jangka panjang.
Solusi terbaik yaitu justru harus
berkomunikasi. Menjelaskan duduk persoalannya dan memupuk saling pengertian.
Kemudian mencari alternatif penyelesaian atau solusi yang saling disepakati.
.
BERUPA
UCAPAN
Manifestasi rasa benci bisa juga berupa
ucapan, baik secara tidak langsung atau secara langsung. Secara tidak langsung
biasanya dikatakan kepada orang lain yang biasanya tidak tahu duduk persoalan.
Secara langsung yaitu terhadap orang yang dibencinya. Ada kalanya ungkapan
dalam bentuk kata sering kali bernada kasar, caci maki atau umpatan.
Dari sudut psikologi, boleh saja
mengungkapkan rasa tidak suka dengan kata-kata. Namun harus diucapkan dengan
santun walaupun dengan suara keras. Orang yang mengungkapkan rasa kebencian
dengan caci maka biasanya orang-orang yang jiwanya kotor.
.
BERUPA
TULISAN
Bahasa ucapan dan bahasa tulisan hampir sama.
Namun bahasa tulisan bisa menimbulkan salah tafsir apabila kata atau kalimat
yang disusunnya memang multitafsir. Jika ini terjadi, maka tidak akan
menyelesaikan persoalan.
Sebaiknya sebuah tulisan,sebelum dikirim,
harus dicek dan dipelajari dulu kata demi kata. Gunakan kata atau kalimat yang
sangat jelas dan santun. Beri penjelasan alasan-alasan terjadinya sebuah
persoalan. Kalau perlu mengambil sikap mengalah karena mengalah toh tidak
berarti kalah.
.
BERUPA
TINDAKAN
Tak jarang orang menunjukkan rasa benci
dengan tindakan. Misalnya ada tetangga sering membuang sampah di halaman rumah
kita, melempar kulit telor ke ru mah kita dan perbuatan lain yang sebenarnya
tidak rasional.
Ketika kita menggunakan Facebook tak jarang
nyelonong tulisan-tulisan yang tidak
kita sukai. Mungkin tulisan itu kita pandang mencaci maki, menghina, menyindir
, membodoh-bodohkan, menggurui atau mengritik kita. Lantas tanpa pikir panjang
kita sembunyikan (hide) tulisan itu. Atau bahkan men-delete nama teman kita
dari Friends List.
Kalau cuma meng-hide tidak apa-apa. Tetapi
kalau sudah men-delete dari Friends List maka itu cermin pribadi yang tidak
bijaksana dan pribadi yang mudah tersinggung. Pribadi yang mudah tersinggung
hanya dimiliki orang-orang yang berkepribadian lemah. Seharusnya yang kita
lakukan adalah, apakah tulisan teman kita benar atau tidak, rasional atau
tidak, masuk akal atau tidak. Hendaknya dipahami bahwa berbeda pendapat itu hal
yang biasa. Kalau ada orang berbeda pendapat,kita wajib menghargainya walaupun
tidak berarti kita harus mengikuti pendapatnya.
Biarkan sahabat kita di Facebook bicara apa
saja. Toh tak ada keharusan kita setuju atau tidak setuju dengan pendapatnya.
Begitu pula, pendapat kita belum tentu disetujui atau tidak disetujui teman
kita.
Prinsipnya, biarkan teman kita menulis apa
saja sejauh tidak melnggar undang-undang, peraturan, agama atau moralitas. Kita
sudah dewasa. Harus mampu meredam rasa ketidaksukaan atau kebencian kita kepada
orang lain. Apalagi orang lain itu saudara atau sahabat kita.Pada dasarnya rasa
tidak suka atau rasa benci akan mengotori jiwa kita.
Dari sudut psikologi, kita harus memiliki
kematangan jiwa.
KONSEP DIRI
POSITIF
KONSEP
DIRI NEGATIF DAN POSITIF, PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
Dikisahkan ada dua orang kakak beradik yang
sama-sama mengelola toko kelontong. Kakak beradik ini mendapatkan modal dari
ayahnya untuk menjalankan usaha toko kelontong yang lokasinya tidak terlalu
jauh berbeda. Sang ayah hanya berpesan tentang dua hal yang perlu diperhatikan,
yakni, Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu dan
kedua setiap pergi dari rumah ke toko atau sebaliknya jangan sampai terkena
sinar matahari.
Waktu terus berjalan dan masing-masing
berusaha mengelola tokonya dengan menjalankan pesan ayahnya. Setelah beberapa
tahun ayahnya meninggal, kenyataan yang terjadi adalah anak yang lebih tua
tokonya berkembang semakin besar, barang-barangnya semakin banyak dan menjadi
semakin bertambah kaya. Sebaliknya, adiknya usahanya semakin menurun,
barang-barangnya semakin menyusut dan menjadi semakin miskin.
Ibunya yang melihat hal itu merasa heran dan
menanyakan kepada masing-masing anaknya. Ketika ditanyakan kepada anak yang
lebih kecil jawabnya adalah, Semua ini
karena saya mengikuti pesan ayah. Pesan pertama, saya tidak boleh menagih
hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku
susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak
boleh menagih. Ayah juga berpesan agar setiap pergi dan pulang dari rumah ke
toko saya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya selalu membawa
mobil atau naik taksi menuju toko atau pulang kerumah. Padahal, kalau mau
dengan berjalan kaki saja sampai, tetapi karena pesan ayah demikian maka pengeluaranku
menjadi bertambah banyak.
Sedangkan ketika Ibunya bertanya kepada anak
yang lebih tua yang lebih berhasil mengelola tokonya, jawabnya adalah, Semua
ini berkat dua pesan ayah tersebut. Pertama ayah berpesan supaya saya tidak
menagih hutang kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak
menghutangkan kepada orang lain sehingga modal saya tidak susut. Kalau ada
orang yang ingin berhutang, saya lebih senang memberikan bantuan uang sesuai
kemampuan saya saja, sehingga saya tidak perlu menagih hutang. Ayah juga
berpesan agar setiap berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh
terkena sinar matahari, maka saya selalu berangkat ke toko dengan berjalan kaki
lebih awal sebelum matahari terbit dan pulang ke rumah lebih lambat sesudah matahari
terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh
sesudah toko yang lain tutup. Kebiasaan itu menjadikan banyak orang tahu dan
tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih panjang.
Sahabat semuanya, kisah diatas saya dapatkan
dari seorang teman yang entah dari mana sumber aslinya. Mungkin bukanlah kisah
nyata, namun sesungguhnya memberikan pelajaran bermakna kepada kita semua,
bahwa sebuah pesan atau kalimat dapat ditangkap berbeda sehingga memberikan
hasil yang berbeda. Kalau seseorang mampu melihat dengan attitude maka ia berhasil menangkap pesan itu
menjadi positif, pikirannyapun positif, tindakannyapun positif dan hasilnya
adalah positif pula. Sebaliknya kalau pesan itu ditangkap dengan persepsi yang
berbeda, maka pesan itu dianggap sebagai sebuah kesulitan bukan sebuah
tantangan, hal ini akan mempengaruhi pikiran dan tindakannya, dan hasilnya
adalah sesuatu yang negatif.
Setiap kalimat yang datang kepada diri kita
dapat berarti positif atau negatif kepada diri kita, sesungguhnya pilihannya
ditentukan oleh diri kita sendiri. Semua yang datang kepada diri kita, apakah
itu negatif atau positif sesungguhnya tergantung bagaimana kita mengartikannya.
Tanpa kita memberikan arti, maka setiap kalimat maupun keadaan yang datang
kepada kita tidak akan memiliki makna sama sekali terhadap diri kita.
Yang perlu kita pahami adalah bahwa salah
satu kunci keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita dapat mengembangkan
KONSEP DIRI POSITIF. Konsep diri positif ini seperti sebuah sistem operasi yang
mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif seseorang. Konsep diri
positif ini dapat masuk kedalam pikiran seseorang dan mempunyai bobot pengaruh
yang besar terhadap kemampuan menerima dan mempersepsikan setiap pesan yang
datang. Semakin positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah menangkap
dan mempersepsikan setiap pesan yang datang menjadi sebuah pesan yang positif.
Demikian pula sebaliknya.
Konsep diri positif memiliki peranan yang
sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Karena konsep diri
positif dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang menjadi positif
dalam kehidupannya. Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi modal
bagi kesuksesan hidup. Nah, bagaimana dengan Anda ?. Pilihannya ditentukan oleh
diri Anda sendiri. SEMOGA BERMANFAAT !
LANGKAH
MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF KE POSITIF
KONSEP
DIRI NEGATIF DAN POSITIF, PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
1. Ubahlah pola komunikasi
Konsep diri negatif salah satunya terbentuk
karena pola komunikasi yang kurang tepat. Mengubah pola komunikasi negatif
menjadi pola komunikasi yang positif adalah hal yang bisa dilakukan.
Label-label negatif yang biasa diberikan ke anak harus dicoba untuk
dihilangkan. Misalnya :
- Kenapa sih kamu malas ? bisa diganti dengan
“apa yang menyebabkan kamu tidak melakukan ini ? Bisakah kamu lebih rajin ?
- Kamu memang anak yang sulit !, bisa diganti
dengan “ Bisakah kita lebih bisa bekerjasama agar semuanya menjadi mudah ?”
Tentunya mengubah komunikasi negatif menjadi
positif membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Kita harus bisa mengontrol emosi,
agar disaat anak melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan , kita bisa lebih
tenang dan sabar.
2.
Doktrin Positif
Cobalah untuk mendoktrin anak dengan
doktrin-doktrin positif. Misalnya setelah anak-anak melakukan sholat Subuh,
ajaklah untuk mendo’akan dirinya dengan doktrin positif, seperti
“Bismillaahirrahmanirrahim, ya Allah jadikanlah saya anak yang baik, saya anak
yang rajin, saya anak yang sabar, bimbing saya ya Allah”.
Doktrin positif juga dapat diberikan pada
saat anak melakukan hal yang positif, misalnya : “Alhamdulillah kamu anak yang
rajin, telah membantu ibu”. Kurangilah doktrin-doktrin negatif seperti : “Kamu
nakal, kamu malas, dll”. Karena kata-kata itu akan diserap dan secara tak sadar
adalah do’a kita pada anak kita. Naudzubillah.
3.
Bicaralah dari hati ke hati
Berbicara dengan anak tentang kehidupan saat
ini, ketika sore hari selagi santai, atau menjelang tidur, dapat kita lakukan.
Bicarakan tentang harapan-harapan kita padanya, dan tanamkanlah prinsip-prinsip
hidup seperti prinsip kejujuran, kesuksesan dll. Sering-seringlah menjadi
pendengar, dengarkan harapan-harapan mereka tentang kita, tentang sekolahnya,
teman-temannya dan masa depannya. Dan luruskanlah jika ada harapan atau
perasaan-perasaan negatif dalam dirinya.
4.
Selalu memotivasi
Motivasi positif akan membantu anak-anak
untuk melakukan hal-hal yang positif. Beri pengakuan saat dia melakukan
perbuatan positif, beri senyuman, pelukan, ucapan selamat merupakan motivasi
yang murah dan efektif. Jangan pernah membandingkan dengan siapapun , karena
anak kita unik dan tidak bisa disamakan dengan siapapun.
5.
Beri kepercayaan
Beri
kepercayaan untuk melakukan hal-hal yang sederhana. Misalnya mencuci sepedanya,
membereskan tempat tidurnya, membantu mencuci kendaraan keluarga dll. Dengan
seringnya kita memberi kesempatan dan kepercayaan dan kita menghargai apa yang
telah dilakukannya , insya Allah dia akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri
dan memiliki konsep diri positif.
Demikianlah Pemahaman diri mengenai Ilmu
Pesikologi Kepribadian ini, lebih dan kurang saya mohon maaf, jika terdapat
kata-kata saya yang barangkali dapat menyinggung perasaan bagi yang membaca,
semata-mata saya hanya bermaksud untuk memberikan sumbangsih ilmu Psikologi
Kepribadian ini melalui pengalaman dalam menjalani kehidupan perjalanan
spiritual saya, melalui pengamatan-pengamatan dari sisi psikologis dari
lingkungan, kepribadian, maupun dari observasi pengamatan lingkungan. Saya juga
menyadari banyak hal kekurangan saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari
karena semua itu butuh proses dalam pembelajaran memaknai hidup ini. SEMOGA APA YANG SAYA TUANGKAN KEDALAM BENTUK TULISAN INI
BERHARAP PEMBACA KCK BISA MEMAKLUMI, MENGEVALUASI DIRI TERHADAP KEKURANGAN DAN
KELEBIHAN YANG DIMILIKI ORANG LAIN DAN DIRI KITA SENDIRI, SEMOGA BERMANFAAT.
= Srikandi Sedjati =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar