TERJEBAK DI
KLINIK BERHANTU
Cermis
=
Berawal dari
kisah sebuah cerita para personel Kru Exhibition Mahasiswa Kampus Universitas
Eka Sakti namanya yang berencana akan pergi berlibur akhir pekan ke sebuah
tempat yang mana lokasinya terletak di daerah kawasan air terjun berbatasan
dengan Desa Kandang Ampek di daerah padang Panjang Sumatera Barat. Hari ini hari Jumat, hari terakhir
Maya beserta teman-temannya pergi ke kampus untuk mengikuti dan membina adik-adik tingkat mereka pada
kegiatan Orientasi Mahasiswa kampus,
ngga sampai seharian siih, paling ntar siang sebelum Jumatan sudah selesai, begitu ujar Maya
terhadap temannya Alex, yah jangan lama-lama yah, kan kita akan berencana
liburan besok ke Bintan Pesisir. Baiklah..pagi-pagi kita segera berangkat
yah..? on time loh..?? loe suka ngaret soalnya. Huehehe...tau aja loe ! alarm
hp loe nyalain,, Iyee..non Maya. Siapa ajah yang pergi ? Gw, loe, arief, and tiwi. Okay..ntar calling
anak-anak yah. Yaaah...
Sabtu,
11/11/ 2011
Keesokan harinya...
Para personel
Kru Exhibition, Maya, Alex, Arief, and Tiwi dengan happy berangkat dari lokasi
mereka pukul 06.00 WIB dengan mengendarai Nissan X-Trail menuju lokasi liburan,
yah..kawasan wisata air terjun daerah Pandang Panjang, perjalanan memakan waktu
yang lama sekitar 4 jam lebih, hujan begitu derasnya mengguyur bumi , namun
belum nampak tanda-tanda mereka akan memasuki lokasi wisata, di perjalanan
tiba-tiba muncul sosok orangtua lewat mengendarai sepeda sambil merokok, tangan
yang disebelah kiri memegang stang sepeda, dan tangan yang disebelah kanan
memegang rokok. Ehh..ehh, kamu lihat ngga ?
tuh orang tua yang mengendarai sepeda sambil memegang rokok, ujar maya, masa hujan lebat begini kok
api rokok nya ngga padam yah, aneh. Iya
nih..kok bisa yah ?? udah buruan...nih jalan sepi banget, duluin ajah orang tua
itu, akhirnya mobil yang di kemudi Alex perlahan-lahan melaju mendahulukan
orang tua itu, namun anehnya baru sekitar 20 menit tiba-tiba saja di depan
mereka sudah terlihat kembali sosok orang tua yang sedang mengendarai sepeda
tadi sambil merokok, heyy....liat, itukan orangtua tadi..? bagaimana bisa dia
mendahului kita..!!! bukankah tadi kita telah melaju mendahului dia..!!! iyaaahh...kok tiba-tiba dia bisa ada di depan
kita yahh..?? aneeehh..duh,,suasana di jalan kok semakin mencekam gini yah,,
Arief, Tiwi, Maya, kalian ada ngelihat ngga tanda-tanda penunjuk jalan mau ke
arah lokasi wisata ? duuh..kayaknya kita
ngga ngelihat deh Lex sejak tadi..?? lagian kemana orang tua tadi yah..? kok
tiba-tiba dianya menghilang ? ada pertanda apa ini yah..? kenapa jarum kompasku
mati, kenapa Peta perjalanan kita tiba-tiba hilang ?? Alex yang sejak tadi
mengemudi mobil pun ikutan jadi bingung, kok kayaknya dari tadi ngga
sampai-sampai yah ?? Waaah...jangan-jangan kita tersesat.
Hari semakin
lama semakin larut malam, gimana kalau kita berhenti dulu ajah, kita cari
tempat untuk makan dan minum, sekedar melepas lelah, namun kayaknya ngga ada
rumah-rumah penduduk disini. Sepi, suasana mencekam, di pinggir jalan hanya ada
hutan belantara, namun spertinya ada
satu buah bangunan rumah di tengah-tengah hutan belantara ini,
yah..bangunan tua dengan bacaan plang terbalik yang telah jatuh menggantung
namun masih ada satu buah baut yang
masih bisa menyangga plang tersebut,
Klinik dr. Tjang., sepertinya
bangunan ini sudah tua, ayo kita kesana.
Mereka
akhirnya berjalan menuju Klinik tua milik dr. Tjang tersebut, akhirnya mereka
di sambut oleh beberapa orang suster, satu orang supir ambulance, satu orang
penjaga klinik, dan satu orangnya lagi laki-laki separuh baya, spertinya dia
dr. Tjang. Suster tersebut bernaman suster Rina suster Suzan. Suster Rina
mengatakan sebaiknya bermalam disini ajah, bsok pagi-pagi kalian bisa
melanjutkan perjalanan lagi, kira-kira 20 Km lagi ada sebuah Desa, namanya Desa
Padang Datar. Sebaiknya kalian makan dan istirahat dulu. Akhirnya merek makan
bersama,namun begitu makan Maya merasakan bau amis pada makanan tersebut. Namun
yang lainnya negitu lahapnya menikmati hidangan sambil ngomong dengan suster dan
lainnya, dr. Tjang nya kemana ? kok ngga kelihatn ? ada di ruangannya,sedang
meramu obat buat pasien di lantai II. Mereka yang tinggal di klinik ini tidak
begitu banyak bicara. Akhirnya mereka istirahat.
Pukul 24.00
WIB
Hari udah
larut malam, namun Maya dan Alex belum tidur, mereka berdua mendengar
suara-suara aneh, suara mesin, suara teriakan, dan beberapa tamu yang datang,
siapa mereka yah ? spertinya mereka lagi ada pembicaraan, Alex..lihat, itu Pak
Jarwo sedang membawa Peti. Peti es yang biasanyaa tempat menyimpan ikan, dll.
Iyah..sperti tamu tersebut sedang membeli peti tersebut, isinya apa
yah..?? kemudian pak Jarwo membawa peti
es tersebut masuk ke dlam mobil mereka.
Dan
tamu-tamu tersebut sepertinya akan segera pulang dengan menyerahkan satu buah koper
berisikan uang, selanjutnya dr.Tjang menerima koper tersebut sambil mencatat
silang di sebuah dinding yang tertuliskan tabel dengan bahasa mandarin. Ayo
Lex, kita segera kembali ke kamar.
Minggu
12/11/2011
Keesokan harinya...
Ketika Maya
dan Alex sedang menunggu kedua orang temannya, bersiap-siap melanjutkan
perjalanan, tiba-tiba Arief datang berlari-lari mendekati mereka berdua. Apa
kalian melihat Tiwi ? haah....Tiwi ? kenapa dengan Tiwi ? aku melihat kamarnya
kosong, sudah tidak ada sejak subuh tadi, ku pikir dianya tidur di kamar Maya,
ngga tuh..kita melihatnya, ayo kita cari Tiwi.
Mereka lalu
memberitahukan ke orang-orang yang menghuni klinik tersebut, bahwa teman mereka
Tiwi tidak berada di kamarnya semenjak dari subuh tadi. Mereka mencari sambil
memanggil nama Tiwi, namun tidak satupun terdengar suara jawaban, mulai dari
seluruh kamar, lantai II yang katanya ada beberapa pasien pun ternyata kosong,
bukankah suster-suster tersebut mengatakan ada beberapa pasien diatas..? namun
ternyata tidak ada, ayo..coba periksa ke ruangan bedah.
Tak satupun
ada orang di ruangan tersebut, kosong, sepertinya ruangan-ruangan ini sudah
lama tidak terpakai, Maya, Alex dan Arief
yang kebetulan memeriksa di ruangan tersebut pun tidak satupun ada
bukti-bukti yang bisa dijadikan untuk menemukan Tiwi. Hey..coba lihat, itu ada
buku catatan pasien yang di rawat inap, ada nama-nama pasien namun,,
apaaahh..??? buku catatan ini sudah ada semenjak tahun 1932, berarti bangunan
ini sudah lama berdiri dari tahun 1932 Lex. Ayo kita telusuri siapa mereka,
siapa dr.Tjang, siapa Pak jarwo dan kedua Suster mereka, benar-benar aneh dan
ganjil spertinya ada sesuatu rahasia, yang benar-benar kita tidak
mengetahuinya, kenapa bangunan ini begitu terpencil letaknya di pinggiran kota
dan jauh dari jalan raya, kenapa tak satupun ada rumah-ruma penduduk, siapa
orangtua yg kita lihat mengendarai sepeda, siapa sebenarnya mereka ? atau
sebaiknya kita bergegas pergi dari sini Rif, kata Alex, namun Arief seperti
masih enggan dan masih ingin mencari Tiwi.
Lembaran
demi lembaran dari buku tersebut di buka oleh Maya, kosong dan kosong, namun
ternyata ada lembaran buku yang tersobek di halaman kedua terakhir, sobekan
tersebut masih ada catatan, yah...tahun 1932 Secret Project. Sebuah proyek
rahasia militer jepang yang dikerjakan, ada tertuliskan senyawa besar yang di
kembangbiakkan berupa virus jenis penyakit menular dan mematikan seperti
anthrax, typhus, typhoid, dysentri, cholera, smallpox (cacar), bubonic plague
(pes atau "Black Death"), syphillis dan pathogen lainnya serta
pembawa penyakitnya seperti tikus dan insekt (lalat). Selain itu dilakukan
kekejaman eksperimen medis dan percobaan senjata biologi terhadap para tahanan.
Yah,
mudah-mudahan ini bisa di jadikan bukti untuk pencarian kita, ayo kita telusuri
ke tempat-tempat lainnya, akhirnya mereka bertiga turun, mencari ke
tempat-tempat di sekitar klinik tersebut. Hey..lihat ada satu ruangan yang
menghubungkan ke ruangan bawah tanah, sepertinya ada lorong menuju ruangan
bawah tanah, ayoo..buruan. Arief...aku
menemukan jam tangan Tiwi, sepertinya Tiwi berada disini kemarin, ada jejak
langkah kaki menuju ruangan-ruangan, ada 3 ruangan lagi Lex, ruang Operasi,
Labour, dan satu ruangan lagi. Ayo masing-masing kita lihat, mereka berjalan
menuju ruangan-ruangan tersebut.
Arief menuju ke Ruang Operasi,
sementara Maya dan Alex menuju Ruangan labour, di ruang operasi Arief mengintip
dari celah lubang pintu, di dalam nya ada beberapa suster sedang mempersiapkan
alat-alat operasi, di ruang tersebut ada
sinar X-ray, pisau bedah, gunting, Vivisection, Injeksi, dll. Sepertinya
ada pasien yang harus di operasi.
Sementara
itu Maya dan Alex berada di ruang labour yang kebetulan kosong ngga ada satupun
orang di dalamnya, di labour mereka melihat beberapa alat peraga untuk
eksperimen, dan satu buah buku catatan lengkap tertulis klinik dr. Tjang.
Mereka menemukan tulisan persenjataan perang (weapon testing) seperti, alat
penyembur api (flame thrower) yang disemburkan ke tubuh target, meledakkan
granat terhadap tubuh target dengan jarak dan posisi yang berbeda, dimana
target diikat terlebih dahulu disebuah
tiang atau tubuh target disiram dan
ditest dengan bahan-bahan kimia yang mematikan, semuanya dalam rangka
eksperimen tubuh manusia terhadap senjata biologi dan kimia.
Astaga !!!!
jangan-jangan dulunya klinik ini di
jadikan tempat praktek proyek rahasia tersebut May, ujar Alex. Ini semacam
praktek penelitian percobaan, mengembangbiakkan virus, penyebaran, pembunuhan,
pembedahan, dan bahkan vivisection
(pemotongan tubuh manusia) , belum sempat mereka membaca lembaran berikutnya
dari buku tersebut, tiba-tiba terdengar suara jeritan keras,, Arrrrrrggghhhh,,,tolooooonnggg,,
ayo kita keluar itu suara teriakan Arief, mereka keluar namun dengan secepat
kilat tubuh Arief yang penuh darah diseret
keruangan Operasi, terlmbat Lex..Arief dibunuh dan mereka tentunya akan
memotong tubuh mayat Arief kemudian
organnya di jual.
Ayo kita bergegas pergi dari sini,
mereka akhirnya berlari menuju arah keluar ruangan, tiba-tiba di perempatan
ruangan, kalian mau kemana..?? teriak pak Jarwo kalian jangan macam-macam sama
kita, Pak Jarwo mendekati Alex dan Maya sambil membawa Pisau, Jahanam kalian
semua !!!!! kalian telah membunuh ke dua teman kami, rasakan ini,
Ciiiaaaatt.....Alex melayangkan pukulan demi pukulan ke arah pak Jarwo, Pak
Jarwo pun tak mau kalah, dengan garangnya dia pun membalas pukulan Alex,
kemudian Alex menendang, pisau yang di pegang pak Jarwo pun terlepas, niih
terima lagi tendanganku, Ciiattt...Pak Jarwo terjatuh. Mereka akhirnya saling
pukul, tendang, Pak Jarwo membalas dengan pukulan ke arah ulu hati Alex
kemudian memukul wajah Alex hingga pelipisnya mengeluarkan darah, dari hidung
juga mengeluarkan darah.
Aleex..Maya melihat sambil menangis melihat Alex.
Aleex..Maya melihat sambil menangis melihat Alex.
Kemudian
Alex membalas dengan serangan tersebut pukulan – pukulan yang mematikan, dan
tendangan-tendangan yang bertubi-tubi ke arah pak Jarwo, akhirnya di saat pak
jarwo lengah kedua jari Alex langsung menghujam ke dua belah mata Pak Jarwo
hingga akhirnya mengeluarkan darah, Pak Jarwo berteriak kesakitan, lalu dengan
tendangan terakhirnya menendang ke arah muka pak Jarwo hingga terpental dan
kemudian Alex menginjak pak Jarwo tepat diatas jantung pak Jarwo, sampai
akhirnya pak Jarwo terkapar tak berdaya, dan mengehembuskan nafas terakhir.
Pukul 01.27
WIB
Hari sudah
larut malam, sementara Tiwi belum juga di temukan, Maya dan Alex masih berada
di ruangan bawah tanah, kita harus segera menemukan Tiwi, agar kita bisa
secepatnya membawa dia keluar dari tempat ini, lantas bagaimana dengan Arief ?
Arief sepertinya di bawa ke ruangan Operasi/Bedah, ayo kita menuju keruangan
tersebut. Mereka akhirnya menuju ke ruangan bedah sambil mengendap-endap agar tidak
ketahuan sama penghuni klinik tersebut. Mereka mengintip ke ruangan
operasi/bedah, mereka melihat ternyata mayat Arief sedang di - Vivisection (pembedahan manusia)
kemudian dr. Tjang selaku yang memimpin pelaksanaan operasi tersebut memasukkan
suntikan (anesthesi) ke dalam tubuh Arief untuk melihat bagaimana bakteri itu
berkerja dan bereaksi. Kemudian tangan dan kaki arief yg sudah tidak bernyawa
diamputasi dengan gergaji dan mesin
pemotong ( chainsaw ). lalu mereka menyambungkannya kembali ke sisi yang
berlawanan, tranfusi darah binatang ke manusia dengan cara diinjeksikan kedalam
pembuluh tubuh korban, pemecahan bola mata, pengambilan jantung, ginjal, serta
organ tubuh lainnya, kemudian mereka berencana akan menjualnya. Dan percobaan
senyawa dengan menciptakan berbagai Virus untuk mengembangkan penelitian
mereka. Sadis sekali mereka, mereka kejam !! ayo kita bunuh mereka ujar Maya,
sabar..kita memang akan memusnahkan mereka, namun kita harus mencari Tiwi
terlebih dahulu, apa dianya masih hidup atau sudah meninggal, ayolah..bagaimana
kalo kita menuju ruangan yang ada di sebelah labour. Ambil buku catatan yang
tadinya kita temukan di labour. Kita akan jadikan bukti kejahatan mereka.
Mereka akhirnya pergi kelabour dan mengambil buku catatan tersebut, kemudian
menuju ke arah ruangan yang ada di sebelahnya, mumpung mereka masih berada di
ruangan operasi/pembedahan. Akhirnya mereka masuk, ternyata ini ruangan
dr.Tjang. ayo kita geledah ruangannya.
Di dalam
ruangan dr. Tjang ada lorong mereka berjalan menelusuri lorong tersebut. Ada
banyak peti dan ruang Pembekuan Tahanan.
Mereka membuka ruangan bertekanan tinggi tersebut, ternyata menemukan sosok
mayat, Oohhh...Tiwi !!!!! teriak Maya sambil menangis melihat sosok mayat yang
sudah terbujur kaku, mayat Tiwi telah di bekukan (frostbite) untuk menguji
ketahanan dan reaksi tubuh terhadap suhu rendah. Dan organ tubuh yang sudah
dibekukan, akan dicairkan lagi untuk mempelajari hasil gangren yang tidak
diobati.
Belum
selesai mereka mengeluarkan Tiwi, tiba-tiba terdengar langkah kaki orang masuk,
sst ada suara masuk, kyk nya dr. Tjang, ayo sembunyi. Mereka bersembunyi, namun
dr.Tjang tahu akan keberadaan mereka, heeiii....siapa itu !!! teriak dr.
Tjang..mereka bersembunyi, kemudian dr. Tjang menghidupkan lampu-lampu ruangan.
Hahahahahah....Ketahuan !!! Ngapain kalian berada di ruanganku, haah !!!!
kalian jangan coba-coba menghalangi rencanaku !!! akan kubunuh kalian !!!
Heeh,, manusia biadab..sungguh kejam kau membunuh teman kami !!! manusia laknat
enyahlah kau dari muka bumi ini, hidupmu
takkan selamat, bangsat !!!! ciiaatttt....Alex yang sudah dari tadi menahan
geram dan Maya pun ikut marah akhir Alex dan dr. Tjang bertarung. Alex
melancarkan serangan-serangan ke arah dr. Tjang, sementara Maya mengambil
barang-barang hasil penelitian dr.Tjang. dr. Tjang pun takl kalah sengitnya,
melakukan serangan balik ke arah alex, hajar saja Alex !!
Teriak Maya,
akhirnya kerena merasa dr.Tjang terdesak oleh serangan-serangan Alex. Tiba-tiba
dr.Tjang mengeluarkan alat mesin pemotong (chainsaw) dan mengidupkannya sambil
mengarahkan ke Alex, Alex langsung waspada hanya bisanya mengelak, sambil
mengatur strategi dengan begeser perlahan-lahan ke arah pintu keluar, dr.Tjang
terus saja mengarah chainsaw tersebut. Kemudian ayo Maya..kita lari, mereka
berdua akhirnya berlari kearah pintu lorong dan berlari terus hingga pintu
keluar, mereka ternyata bertemu dengan suster-suster dan supir ambulance,
mereka mengejar Alex dan Maya.
Alex dan
Maya terus berlari menuju pintu keluar anak tangga, dr.Tjang dan para
pengikutnya terus mengejar merek, gawat Lex mereka terus mengejar kita gimana
niih, sebaiknya kita berpencar saja May, aku akan cari jalan keluarnya untuk memusnahkan mereka, kamu jadi
umpan yah ? baiklah..aku akan memancing mereka, ujar Maya. Maya akhirnya
berlari memisahkan dirinya dari Alex,
sebagian pengikut dr.Tjang mengejar Maya, kemudian Alex juga berlari dikejar
oleh dr. Tjang.
Waduh gawat,
ternyata salah jalan, gimana nih, klinik tersebut di kelilingi oleh
tembok-tembok, Maya juga bingung ternyata salah jalan, aku harus memanjat
tembok ini, pikir Maya, Maya terus berlari menelusuri ke arah belakang klinik,
Alex melihat Maya berlari ke arah belakang Klinik, akhirnya mengikuti Maya, di
belakang Maya bersembunyi di balik
susunan Meja Altar dan tumpukan terpal, kemudian Alex mengikutinya, dr.Tjang
dan para pengikutnya mencari Alex dan Maya, Lex...itu ada drum dan jirigen
minyak, sepertinya itu berisikan bensin, gimana kalau kita bakar saja tempat
ini, ujar Maya. Setuju kata Alex, aku berlari kearah sana, diatas ada korek api
bekas pembakaran mayat, Maya kamu harus bisa memanjat tembok ini yah, baiklah
aku akan memanjatnya. Kemudian Maya naik ke pundak Alex, dan Alex mengangkat
tubuh maya, ini kunci mobil kamu keluar tunggu aku disana yah, baiklah.
Akhirnya berhasil keluar. Sementara itu dr. Tjang mencari terus diikuti terus
para pengikutnya, mereka sepertinya bukan manusia gumam Alex, sepertinya mereka
setengah siluman. Dr. Tjang sepertinya punya kelainan, Alex akhirnya
mengendap-ngendap dan menyiramkan bensin-bensin tersebut, lihat...itu dia !!!
teriak dr.Tjang, tangkap dan segera bawa kemari. Aku akan memotong-motong
tubuhnya dengan chainsaw ini, hahaahhahahh....
Para pengikut dr. Tjang terus
berlari mengejar Alex, Alex segera menyalakan korek Api, kemudian membakar
Klinik tersebut. Aaaaaahhhh.....tidaaaaakkkk,,,,teriak mereka,
panaasssss....panassssss,,,tidaakkk.!!!!!!! Teriak dr. Para pengikut dr. Tjang.
dr. Alex segera memanjat tembok dan berhasil keluar dari tempat tersebut.
Terdengar suara dr. Tjang berteriak kesakitan, Api menjalar semakin tinggi
membakar dan ,melahap tubuh mereka, akhirnya Alex dan Maya selamat, mereka
berhasil keluar dari tempat tersebut dengan selamat. (Ryan)
“......lalu
mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami....”
(Al-hajj
: 46)
“......mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat
– ayat Allah).....” (Al- A’raf : 179 )