Mas Bro and Mba Sis....
Dalam
menangani suatu kasus kriminal atau kasus lainnya, misalnya ; kasus
pembunuhan, pencurian, dll. Seorang Detektif beserta aparat kepolisian
untuk memecahkan suatu masalah, salah satunya menggunakan sistem
biometrika, tahukah anda apa itu sistem Biometrika ?? mau tau ?? mari
silahkan simak tulisan berikut ini...
Setiap
orang yang dilahirkan ke dunia tentu memiliki keunikan, tak ada yang
sama antara satu dan yang lain. Setiap orang memiliki ciri atau atribut
yang unik. Meski terlahir kembar, mereka tetap memiliki perbedaan.
Berdasar
kenyataan itu, dibangunlah suatu sistem yang menggunakan ciri atau
sifat identik manusia, yakni sistem biometrika. Jadi tubuh seseorang
juga merupakan password bagi orang tersebut.
Biometrik terdiri
dari metode unik untuk mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih
ciri-ciri fisik atau perilaku intrinsik. Dalam ilmu komputer, pada
khususnya, biometrics digunakan sebagai bentuk manajemen identitas akses
dan kontrol akses. Hal ini juga digunakan untuk mengidentifikasi
individu-individu dalam kelompok yang berada di bawah pengawasan.
Ada berbagai jenis sistem biometrika yang sekarang tersedia.
1. Pengenalan Sidik Jari
Sistem
itu meliputi sebuah perangkat keras pemindai (scanner) dan perangkat
lunak. Peranti itu merekam karakteristik sidik jari yang spesifik,
menyimpan data setiap pengguna ke sebuah template.
Ketika pengguna
mencoba lagi menguatkan akses, perangkat lunak membandingkan data yang
tersimpan di template dan pembacaan sidik jari dari pemindai. Sistem
sidik jari sangat akurat, tetapi dapat dipengaruhi perubahan pada sidik
jari. Misalnya, terbakar, bekas luka, kotoran.
2. Pengenalan Wajah
Pengenalan
bentuk dan posisi dari ciri wajah seseorang adalah tugas yang kompleks.
Mula-mula sebuah kamera menangkap gambar sebuah wajah, kemudian peranti
lunak memilah-milah pola informasi dan selanjutnya membandingkan dengan
template user.
3. Pengenalan Retina atau Iris
Mungkin
dari semua itu yang paling aman adalah retina dan lapisan-lapisan
pembuluh di belakang mata. Gambar retina sulit ditangkap dan selama
pendataan, pengguna harus memusatkan pandangan ke sebuah titik serta
mempertahankannya. Jadi kamera dapat menangkap gambar dengan baik.
Penentuan
pada pola pembuluh darah. Namun ketika pola itu unik pada setiap orang,
identifikasi menjadi lebih akurat. Sistem yang berdasar dua bagian
mata, yakni iris dan retina, dipertimbangkan untuk menawarkan tingkat
keamanan terbaik.
4. Geometri Lengan
Dengan
sistem itu, pengguna meluruskan lengan menurut petunjuk tanda pada
perangkat keras pembaca lengan (reader), menangkap gambar tiga dimensi
dari jari-jari dan tulang, kemudian menyimpan data di sebuah template.
Geometri lengan telah digunakan beberapa tahun dan dimanfaatkan untuk
sistem keamanan pada Olimpiade 1996.
5. Geometri Jari
Peralatan
itu sama untuk sistem-sistem geometri. Pengguna menempatkan satu atau
dua jari di bawah sebuah kamera yang menangkap bentuk dan panjang
wilayah jari serta tulang-tulangnya. Sistem menangkap gambar tiga
dimensi dan mencocokkan data dengan template yang disimpan untuk
menentukan identitas.
Berbasis Telepon
6. Pengenalan Telapak Tangan
Sama
dengan pengenalan sidik jari, biometrika telapak tangan memusatkan pada
susunan-susunan yang beragam. Misalnya, bagian-bagian tepi dan tak
berharga yang ditemukan pada telapak tangan.
7. Pengenalan Suara
Metode
itu menangkap suara dari speaker menurut sifat-sifat bahasa. Penggunaan
utamanya adalah aplikasi keamanan berbasis telepon. Keakuratannya dapat
dipengaruhi suara gaduh dan pengaruh penyakit atau kelelahan pada
suara.
Satu masalah nyata dengan pengenalan suara adalah sistem
dapat dikelabui oleh suara tape dari suara seseorang. Karena alasan itu,
sistem suara lanjutan harus mampu memperluas atau memperpanjang proses
verifikasi dengan memberikan perkataan-perkataan yang lebih sulit dan
panjang, membaca dengan keras, atau meminta perkataan yang berbeda yang
dibaca setiap waktu.
8. Pengenalan Tanda Tangan
Sistem
verifikasi tanda tangan memerlukan satu hal utama, yaitu penerimaan
masyarakat umum (publik). Di segala hal dari deklarasi kemerdekaan
sampai slip sebuah kartu kredit, masyarakat cenderung menerima tanda
tangan sebagai bukti identitas.
Betapapun sederhana sebuah tanda
tangan, perlu peralatan mengukur, baik ciri yang membedakan tanda tangan
maupun ciri yang membedakan dari proses penulisan tanda tangan. Ciri
itu mencakup tekanan pena, kecepatan dan titik-titik ketika pena
diangkat dari kertas. Pola-pola itu ditangkap melalui sebuah pena yang
dirancang khusus atau tablet (bisa juga keduanya) dan dibandingkan
dengan pola-pola template.
9. DNA
Penggunaan
DNA dalam teknologi biometrika erat berkait dengan kegiatan forensik.
Penggunaanya tidak sama dengan biometrika yang lain, yang dengan waktu
relatif singkat bisa memberikan keputusan. Sebab, biometrika dengan DNA
harus dilakukan di laboratorium oleh staf ahli khusus, kemudian
mencocokkan, baru kemudian bisa memberikan keputusan mengenai DNA yang
diperiksa.
10. Thermal Imaging
Ini
berkait dengan suhu tubuh. Sistem yang memakai thermal imaging
mempunyai proses yang sama dengan menembakkan sinar ke tubuh. Lalu,
komputer menangkap panas tubuh seseorang itu dan memverifikasi sesuai
dengan kebutuhan.
11. Bentuk Telinga
Bentuk
telinga merupakan salah satu ciri khusus manusia. Bila dilihat
sepintas, telinga setiap manusia memang mirip. Namun bila diukur tentu
memiliki perbedaan.
12. Bau Badan
Bau
badan dikembangkan menjadi teknologi sistem biometrika sesuai dengan
fakta bahwa manusia memiliki bau badan yang khas. Akan tetapi muncul
beberapa kendala, karena bau badan seseorang relatif berubah-ubah
tergantung pada situasi fisiologis. Bau badan seseorang usai berolahraga
berbeda dari usai mandi. Itu salah satu kendala. Tingkat validasi
sistem itu cenderung rendah, hampir mirip tanda tangan dan pengenalan
suara.
Kini, penggunaan peralatan identifikasi dengan sistem
biometrika makin luas di masyarakat. Pengenalan sistem biometrika sangat
penting agar masyarakat dapat menggunakan secara tepat sesuai dengan
situasi dan kondisi terkini.
13. GERAKAN TUBUH,
gerakan tubuh manusia pada saat berjalan setiap orang itu unik. Dengan
mempelajari hal tersebut kita dapat memebuat sebuah sisem keamanan
ruangan dan mengenali orang tersebut dari pola dia berjalan, dengan
kecerdasan buatan (AI) tentunya.
Demikian sekilas penjabaran mengenai sistem Biometrika,
SEMOGA BERMANFAAT...
Srikandi Sedjati
Betapa pun sulitnya perjalananmu, tetaplah setia kepada kebaikan yang ada di dalam hatimu.
Selasa, 17 Juni 2014
TEKHNIK PENYAMARAN
TEKHNIK PENYAMARAN
Penyamaran Petembak Runduk
Misi utama tim petembak runduk adalah untuk menghilangkan
target tertentu dipihak musuh yang memiliki nilai startegis tinggi, dengan
kemampuan penembakan dari jarak yang relative jauh dengan ketepatan sangat
tinggi.
Seberapa jauh petembak runduk dapat menyelesaikan misi yang
diembannya akan bergantung kepada kehandalannya (skill), pengetahuan
(knowledge), pengertian (understanding) dan aplikasi dari berbagai teknik
lapangan yang memungkinkan ia untuk bergerak, bersembunyi, melakukan observasi,
dan mendeteksi target.
Pada tulisan ini diutarakan salah satu aspek yang membantu
dalam pelaksanaan misi petembak runduk yaitu teknik kamuflase lapangan dan
skill bagi petembak runduk dalam melaksanakan misinya dalam mendukung operasi
tempur. Teknik kamuflase merupakan salah satu faktor penyelamat petembak runduk
dalam malaksanakan misinya.
Penyamaran atau camouflage merupakan salah satu teknik
pertempuran, dalam sejarah kuno salah satunya dikenal apa yang dinamakan
insiden Kuda Troya (semacam patung kuda besar untuk sesembahan ritual bangsa
Yunani) dimana pasukan Yunani bersembunyi didalam patung kuda yang dibawa masuk
ke dalam kompleks pertahanan pasukan Troy. Pada kasus penembak runduk, teknik
penyamaran bukan saja bergantung kepada factor pakaian yang disesuaikan dengan
kondisi alam tempatnya beroperasi, tetapi juga menyangkut berbagai faktor
lainnya.
Penyamaran tidak saja menentukan berhasil atau tidak
berhasilnya misi, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa sipetembak runduk itu
sendiri. Standar penyamaran akan menjadi penting agar tim petembak runduk tidak
dapat terdeteksi, baik oleh mata telanjang maupun dengan peralatan pencari
petembak runduk yang lima tahun belakangan ini sudah dioperasikan oleh berbagai
angkatan bersenjata.
Sejak awal tahun 1980an selain alat cat wajah, diperkenalkan
pakaian penyamaran untuk petembak runduk, antara lain oleh tim Battle-Field
Boogie-Man dari USMC yang disebut sebagai pakaian ‘Ghillie’ seperti terlihat
pada gambar.
INDIKATOR TARGET.
Sebelum menentukan jenis kamuflase yang akan digunakan, tim
petembak runduk terlebih dahulu harus mengetahui indikator target, yaitu
indicator yang dapat membahayakan dirinya untuk menjadi target lawan. Indikator
target merupakan segala hal yang dilakukan oleh petembak runduk untuk berhasil
atau gagal dalam tugasnya. Tim petembak runduk harus mengetahui dan mengerti
indikator target tidak hanya bergerak tanpa terdeteksi, tetapi juga untuk
mendeteksi gerakan lawan. Indikator target berupa suara, gerakan, penyamaran,
keadaan alam yang sulit, dan bebauan.
a. Suara.
Perlu diperhatikan terutama dikegelapan.
Suara yang ditimbulkan oleh gerakan, peralatan atau suara
bicara.
Kebisingan yang sangat kecil dikarenakan oleh gerakan alam
sekitar.
b. Gerakan.
Gerakan pada siang dan malam hari.
Gerakan mata manusia.
Gerakan cepat atau merayap yang dapat mudah terdeteksi.
c. Penyamaran yang tidak cakap.
Adanya benda yang mengkilap (shine)
Bergaris
Kongtras dengan latar alam sekitar
d. Gangguan alam (wildlife)
Burung yang tiba-tiba terbang
Kebisingan hewan yang tiba-tiba diam
Adanya hewan memiliki rasa ketakutan
e. Bebauan (odor)
Memasak
Merokok
Wangi sabun dan sejenisnya
Obat insektisida.
Hal-hal semacam tersebut diatas akan sangat mengganggu
keberhasilan misi, bahkan dapat menimbulkan kegagalan.
= Srikandi Sedjati =
Langganan:
Postingan (Atom)