Psikologi Kepribadian
Ketika mental kita sedang diuji..
Email dari Saudara Rendi di Bandung..
Assalaamualaikum mba,
Saya Rendi, punya masalah tentang
lingkungan pergaulan, di sekolah saya selalu di rendahkan oleh salah
satu teman, di ejek, dan juga di jadikan bahan lelucon, juga selalu
ngejahili saya. karena saya orangnya agak pendiam. pernah saya tanya
sama salah satu teman yang baik apa kesalahan saya, dia bilang tidak
tahu. saya sudah bosan setiap hari direndahkan melulu. saya juga
orangnya kuper tidak punya teman di lingkungan masyarakat.
.
Pertanyaannya :.
1. Apakah yang harus Saya lakukan untuk menghadapi orang yang seperti itu juga agar saya tidak kuper lagi?
.
Jawab :
Kasus Anda
menarik Rendi , Sebenarnya, setiap orang pun pernah direndahkan, bukan
hanya orang yang pendiam saja. Tentu gak enak banget kalo direndahkan
atau dijahili padahal kita nggak pernah berbuat sesuatu yang kesannya
‘jahat’ atau ‘melenceng’ kepada orang lain. Mungkin jika lelucon atau
jail2an itu digunakan ketika kita sedang bercanda, atau disaat2 yang
memang membutuhkan sedikit lawakan, lelucon yang ditujukan kepada kita
pun masih bisa dianggap wajar. Namun, manusia mempunyai sifat ingin
diakui eksistensinya oleh lingkungannya sendiri, selalu ingin menjadi
yang terbaik, atau setidaknya dapat membuat orang kagum, oleh karena itu
wajar Anda merasa bosan dan tidak enak jika terus menerus direndahkan.
.
Mungkin saran yang bisa dicoba dari saya adalah ;.
1. Jangan
sampai hati kita terpengaruh oleh orang yang merendahkan kita. Karena
hati merupakan titik terlemah mental kita. Jika kita sudah merasa sakit
hati, maka rasa sakit itu sulit sekali dicarikan obat penyembuhnya.
Itulah sebabnya mengapa kita masih ingat kepada orang yang menyakiti
hati kita puluhan tahun yang lalu. Orang yang menyakiti itu mungkin
sudah meninggal. Tapi rasa sakit di hati masih terasa sampai saat ini.
Maka dari itu, langkah pertama setiap kali berhadapan dengan orang yang
merendahkan kita adalah; melindungi agar kalbu kita tidak terpengaruh
oleh perlakuan buruk mereka.
.
.
2.Jaga
pikiran agar jangan sampai menyimpan masa2 yang tidak mengenakkan yang
pernah kita alami. Biasanya, kita lebih mudah mengingat kata-kata
negatif orang lain daripada nasihat yang baik-baik. Buktinya kita sering
lupa pelajaran di sekolah, di ruang-ruang seminar, dan di majlis
taklim, maupun forum-forum keilmuan lainnya. Tapi, lain halnya dengan
kalimat buruk yang dikatakan oleh tetangga sebelah. Atau oleh atasan.
Atau oleh teman. Hanya satu kalimat buruk yang keluar dari mulut mereka.
Namun kepala kita bisa mengingatnya sepanjang masa. Oleh karenanya,
langkah kedua setiap kali berhadapan dengan orang yang merendahkan kita
adalah; menjaga agar akal kita tidak terpengaruh oleh perkataan buruk
mereka.
.
.
3.Banyak
membantu orang yang tepat. Berikanlah bantuan dengan apapun yang kita
bisa atau kita punya kepada orang yang tepat. Kalau bisa berikanlah
bantuan kepada semua orang kecuali kepada orang yang akan menganggap
bantuan kita sebagai wujud rasa takut kita kepadanya. Orang yang seperti
inilah yang justru akan berbuat sebaliknya, yaitu terus meminta bantuan
tanpa memperdulikan keadaan, bisa dibilang, ia mungkin akan
memanfaatkan kita.
.
.
4. Jadilah
orang yang penting, orang yang selalu dibutuhkan orang lain, bukan orang
yang terus membutuhkan atau bergantung kepada oranglain. Jadilah
pribadi yang baik, yang selalu bertindak dan berkata sopan, mempunyai
pendirian teguh, dsb. Memang perlu proses untuk mampu melakukan itu
semua, tapi jalani saja dengan enjoy ;)
Jangan terus memberatkan pikiran Anda dengan ambisi untuk berubah sikap
secara total, namun nikmati saja proses perubahan ke arah yang lebih
baik itu dengan santai, tanpa merasa dikejar2 oleh waktu.
.
.
5. Jadilah
orang yang dapat membanggakan. Dimana saja kita berada, cobalah agar
kita dapat dibanggakan orang lain, hal itu dapat berwujud prestasi,
sikap yang terpuji, keahlian, dsb. Mulailah dari lingkungan keluarga,
sekolah, kemudian lingkungan masyarakat. Jika Anda masih pelajar,
berusahalah mendapatkan prestasi yang baik di sekolah. Buat orangtua
Anda bangga. Dengan itu, harga diri Anda pun menjadi terangkat dan
teman2 yang mengetahui prestasi Anda pun akan segan untuk merendahkan
lagi.
.
.
6.
Berkumpullah dengan orang2 baik. Berkumpul dengan orang2 baik yang
mempunyai tujuan positif di tempat yang baik pula. Itu lebih tepat
daripada berkumpul dengan orang2 yang tidak baik sehingga bear
kemungkinan kita untuk tidak bertemu dengan orang yang suka melecehkan,
menghina, atau berbuat semena.
.
.
7. Aktif di lingkungan dan terus kembangkan potensi yang Anda miliki.
Teori memang gampang, tapi untuk melaksanakannya itulah hal yang paling sulit kita lakukan. Mulailah dari hal2 kecil, seperti membantu teman jika ia menemukan kesulitan, bersikap ramah kepada orang lain, dsb. Selamat mencoba.
.
Teori memang gampang, tapi untuk melaksanakannya itulah hal yang paling sulit kita lakukan. Mulailah dari hal2 kecil, seperti membantu teman jika ia menemukan kesulitan, bersikap ramah kepada orang lain, dsb. Selamat mencoba.
.
8. Jika
orang lain merendahkan kita, anggap aja suatu saat Tuhan pasti akan
membalas perbuatan mereka, Tuhan maha pengasih dan maha penyayang,
Bukankah ada peribahasa mengatakan; ‘di atas langit masih ada langit ?
selain berupaya keras untuk selalu berada pada posisi dan martabat yang
tinggi itu memang kita butuh sikap mental yang tepat untuk
mengantisipasi situasi yang tidak enak itu.
Maka dari itu, langkah pertama setiap kali berhadapan dengan orang yang merendahkan kita adalah; melindungi agar kalbu kita tidak terpengaruh oleh perlakuan buruk mereka. Dekatkan diri slalu kepada Tuhan, Tuhan akan mendekatimu jika kamu berusaha mendekatkan dirimu pada-NYA.
.
Maka dari itu, langkah pertama setiap kali berhadapan dengan orang yang merendahkan kita adalah; melindungi agar kalbu kita tidak terpengaruh oleh perlakuan buruk mereka. Dekatkan diri slalu kepada Tuhan, Tuhan akan mendekatimu jika kamu berusaha mendekatkan dirimu pada-NYA.
.
Demikian, renungkan dan berusahalah..
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar