TEKHNIK PENYAMARAN
Penyamaran Petembak Runduk
Misi utama tim petembak runduk adalah untuk menghilangkan
target tertentu dipihak musuh yang memiliki nilai startegis tinggi, dengan
kemampuan penembakan dari jarak yang relative jauh dengan ketepatan sangat
tinggi.
Seberapa jauh petembak runduk dapat menyelesaikan misi yang
diembannya akan bergantung kepada kehandalannya (skill), pengetahuan
(knowledge), pengertian (understanding) dan aplikasi dari berbagai teknik
lapangan yang memungkinkan ia untuk bergerak, bersembunyi, melakukan observasi,
dan mendeteksi target.
Pada tulisan ini diutarakan salah satu aspek yang membantu
dalam pelaksanaan misi petembak runduk yaitu teknik kamuflase lapangan dan
skill bagi petembak runduk dalam melaksanakan misinya dalam mendukung operasi
tempur. Teknik kamuflase merupakan salah satu faktor penyelamat petembak runduk
dalam malaksanakan misinya.
Penyamaran atau camouflage merupakan salah satu teknik
pertempuran, dalam sejarah kuno salah satunya dikenal apa yang dinamakan
insiden Kuda Troya (semacam patung kuda besar untuk sesembahan ritual bangsa
Yunani) dimana pasukan Yunani bersembunyi didalam patung kuda yang dibawa masuk
ke dalam kompleks pertahanan pasukan Troy. Pada kasus penembak runduk, teknik
penyamaran bukan saja bergantung kepada factor pakaian yang disesuaikan dengan
kondisi alam tempatnya beroperasi, tetapi juga menyangkut berbagai faktor
lainnya.
Penyamaran tidak saja menentukan berhasil atau tidak
berhasilnya misi, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa sipetembak runduk itu
sendiri. Standar penyamaran akan menjadi penting agar tim petembak runduk tidak
dapat terdeteksi, baik oleh mata telanjang maupun dengan peralatan pencari
petembak runduk yang lima tahun belakangan ini sudah dioperasikan oleh berbagai
angkatan bersenjata.
Sejak awal tahun 1980an selain alat cat wajah, diperkenalkan
pakaian penyamaran untuk petembak runduk, antara lain oleh tim Battle-Field
Boogie-Man dari USMC yang disebut sebagai pakaian ‘Ghillie’ seperti terlihat
pada gambar.
INDIKATOR TARGET.
Sebelum menentukan jenis kamuflase yang akan digunakan, tim
petembak runduk terlebih dahulu harus mengetahui indikator target, yaitu
indicator yang dapat membahayakan dirinya untuk menjadi target lawan. Indikator
target merupakan segala hal yang dilakukan oleh petembak runduk untuk berhasil
atau gagal dalam tugasnya. Tim petembak runduk harus mengetahui dan mengerti
indikator target tidak hanya bergerak tanpa terdeteksi, tetapi juga untuk
mendeteksi gerakan lawan. Indikator target berupa suara, gerakan, penyamaran,
keadaan alam yang sulit, dan bebauan.
a. Suara.
Perlu diperhatikan terutama dikegelapan.
Suara yang ditimbulkan oleh gerakan, peralatan atau suara
bicara.
Kebisingan yang sangat kecil dikarenakan oleh gerakan alam
sekitar.
b. Gerakan.
Gerakan pada siang dan malam hari.
Gerakan mata manusia.
Gerakan cepat atau merayap yang dapat mudah terdeteksi.
c. Penyamaran yang tidak cakap.
Adanya benda yang mengkilap (shine)
Bergaris
Kongtras dengan latar alam sekitar
d. Gangguan alam (wildlife)
Burung yang tiba-tiba terbang
Kebisingan hewan yang tiba-tiba diam
Adanya hewan memiliki rasa ketakutan
e. Bebauan (odor)
Memasak
Merokok
Wangi sabun dan sejenisnya
Obat insektisida.
Hal-hal semacam tersebut diatas akan sangat mengganggu
keberhasilan misi, bahkan dapat menimbulkan kegagalan.
= Srikandi Sedjati =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar